Senin, 21 Desember 2009
Istana Siak
Rute Jalan2 ke WBL, Jatim Park dan Kebun Raya Purwodadi
1. WBL
dari kampus B UNAIR, naik angkot WK (warna kuning-ijo) turun di terminal Osowilangun. Ongkos : 5 ribu.
Di terminal, naik bis "armada sakti" (bis kecil, warna hijau), turun di terminal bis WBL. Ongkos: 9 ribu. Dari terminal, jalan sedikit (500 meter), nyampe deh di WBL. Untuk pulangnya, rutenya sama kok.
2. Jawa Timur Park, Batu
dari terminal bus Bungurasih, naik bis jurusan malang, terminal argosari. Klo naik yang patas, ongkosnya 15 ribu. Dari argosari, naik angkot ADL (warna biru) sampai terminal Landungsari. Ongkos : 3 ribu. Dari landungsari, naik angkot BL (warna ungu) sampai terminal Batu. Ongkos: 3 ribu. Dari terminal, jalan deh, ke Jatim Park. Ada alternatif lain ke Malangnya, naik kereta dari stasiun Gubeng, tapi aku ga tau jadwal brangkat kereta dan biayanya berapa. Ntar turunnya di malang, dan bisa dilanjutkan rutenya naik angkot ADL. Angkotnya lewat stasiun kok.Pulangnya rutenya sama.
3. Kebun Raya Purwodadi
dari terminal bus Bungurasih, naik bis jurusan malang. Klo yang patas, ongkosnya 9 ribu. Ntar bilang aja ke keneknya, kebun raya Purwodadi, ntar di turunin di pintu masuknya kok. Pulangnya rute sama.
So, bagi temen2 yang pingin jalan2, mudah2an ini bisa jadi panduan. Klo rada ga yakin ato tersesat, jangan lupa pepatah " jangan malu bertanya, maka anda tidak akan sesat di jalan". mudah2an selamat sampe tujuan, en, slamat bersenang2 ^^
Note: utk rute: WBL: thanks to Imanda, Purwodadi : thanks to Tanti.
Letak Kekuatan
STUDI PENGGUNAAN OBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER OVARIUM (Penelitian Dilakukan Pada Pasien Instalasi Rawat Inap RSAL Dr. Ramelan Surabaya)
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN OBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER OVARIUM
(Penelitian Dilakukan Pada Pasien Instalasi Rawat Inap
RSAL Dr. Ramelan Surabaya)
Dina Ratna Juwita
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi dan penyebab kematian kelima akibat kanker pada wanita. Kanker ovarium dibagi menjadi Coelomic Epithelial Origin (CEO), Germ Cell Origin (GCO), dan Gonadal-Stromal Origin. Pengobatan kanker ovarium dapat bersifat kuratif atau paliatif tergantung dari stadium kanker itu, yaitu operasi, radiasi kemoterapi atau kombinasi cara-cara tersebut. Pada penderita kanker ovarium stadium lanjut, terutama yang telah mengalami metastase, pada umumnya lebih diutamakan pengobatan menggunakan agen kemoterapi, untuk mengurangi gejala dan memperpanjang lama hidup pasien. Pada penggunaan kemoterapi perlu diperhatikan efek samping yang ditimbulkan pada organ atau sistem tubuh, antara lain mual muntah, mielosupresi dan alopecia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan kemoterapi pasien kanker ovarium dan mempelajari keterkaitan terapi obat yang diberikan dengan data laboratorium dan data klinis serta pedoman yang ada. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data DMK pasien pada tanggal 1 Januari 2007 - 31 Desember 2008.
Didapat 25 pasien dengan data demografi menunjukkan distribusi usia <40> 60 tahun 3 pasien (12 %). Faktor resiko kanker ovarium adalah usia 40-79 pada 17 pasien (68%) , riwayat keluarga pada 1 pasien (4%), gangguan fertilitas pada 2 pasien (8%) dan 5 pasien (20%) tidak diketahui.
Jenis kanker ovarium terbanyak adalah CEO sebanyak 13 pasien (52%) dan stadium IIIC memiliki prevalensi tertinggi (28%). Kombinasi kemoterapi yang paling banyak digunakan adalah kombinasi Cisplatin-Cyclophosphamide pada 9 pasien (47,4%) kemudian Carboplatin-Paclitaxel pada 7 pasien (36,8%).
Terapi untuk mencegah efek samping kemoterapi telah diberikan kepada seluruh pasien yaitu menggunakan Metoklopramid, Ondansetron, dan Domperidon sebagai antiemetik; kortikosteroid (Dexamethasone) untuk mencegah reaksi alergi dan sebagai anti mual dan muntah. Terapi lain yang diterima pasien berdasarkan gejala dan komplikasi yang menyertai. Penatalaksanaan kemoterapi telah sesuai dengan pedoman yang ada.
Dari penelitian ini dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) Diperlukan dilakukannya konseling oleh farmasis kepada pasien agar melakukan kemoterapi secara kontinyu untuk mendapatkan hasil yang optimal (2) Perlu diperhatikan luas permukaan tubuh pasien dalam pemberian dosis kemoterapi agar didapat dosis yang tepat (3) Diperlukan pemeriksaan tumor marker sebelum dan sesudah terapi agar diketahui outcome therapy yang didapat (4) Diperlukan pencatatan Dokumen Medik Kesehatan pasien secara tepat, jelas dan akurat untuk memudahkan monitoring keadaan pasien.
DRUG UTILIZATION STUDY OF CHEMOTHERAPY IN OVARIAN CANCER PATIENTS (A Study at Dr. Ramelan Naval Hospital Surabaya)
ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF CHEMOTHERAPY IN OVARIAN CANCER PATIENTS
(A Study at Dr. Ramelan Naval Hospital Surabaya)
Ovarian cancer is the most common cause of gynecologic cancer death and the fifth common cause of cancer death among women. Three major types of ovarian cancer are Coelomic Epithelial Origin (CEO), Germ Cell Origin (GCO), and Gonadal-Stromal Origin. Chemotherapy is treatment for cancer with spreading metastasis. The goals of chemotherapy are to treat the symptomps of the disease and lengthening survival time. A Drug Utilization Study (DUS) of chemotherapy in ovarian cancer patients has been conducted at Dr. Ramelan Naval Hospital Surabaya. The methode of this study was non-experimental and descriptive. The collection of the data has been done retrospectively using the medical record of the individual patient who received chemotherapy. The results of the study showed: (1) Prevalence of ovarian cancer was most occurred to women in ages 51-60 years old (2) the most prevalence type of ovarian cancer patients was CEO (52%) (3) the highest prevalence stage of ovarian cancer patients was IIIC (4) the regiments of chemotherapy that most used were Cisplatin-Cyclophosphamide (47,4%), then Carboplatin-Paclitaxel (36,8%) (5) drugs used for the side effects of chemotherapy were: antiemetic and corticosteroid. The chemotherapy drugs used for patients were confirmed with the guideline.
Keywords : chemotherapy, ovarian cancer, Drug Utilization Study (DUS), descriptive-retrospective study.