Kamis, 01 April 2010

Resensi “Senandung Cinta Dari Rumah Kayu”



Di tengah maraknya buku yang terbit dengan tema “dodol-dodolan”, buku ini bisa menjadi salah satu penyegar. Sama-sama berasal dari tulisan di blog, tapi catatan-catatan yang mengalirkan cerita sangat inspiratif dan berbahasa sederhana. Settingnya merupakan keluarga kecil, sepasang suami istri, Dee dan Kuti dan anak mereka, Pradipta. Gaya bertutur ceritanya kadang dari pihak pertama (baik Dee, Kuti atau Pradipta) maupun pihak ketiga. Tema yang diangkat pun beragam, ada keluarga, cinta, pergaulan, hukum, relasi suami istri dan anak, bahkan tentang kesehatan juga ada.
Buku ini dibagi menjadi 5 bab, Pintu, Jendela, Atap, Dapur, Kamar. Cerita-ceritanya disesuaikan dengan judul bab, misalnya cerita Tumis Bunga dan Daun Pepaya ada di bab Dapur, cerita Anak Laki-Laki dan Perempuan Sama Saja, Tapi… ada di bab Kamar (dari 2 bab itu, bisa ketebak ga, temanya apa? Hehehe…), cerita Kami Berdua Mencintaimu, Anakku ada di bab Atap (mungkin bab ini maksudnya lebih menekankan pada cinta orangtua-anak ya..). Nah, kalau cerita-cerita di bab Pintu dan Jendela lebih banyak dan beragam daripada 3 bab lainnya. Mungkin Pintu dan Jendela dianalogikan sebagai sarana keluar dan masuknya ilmu serta pandangan terhadap suatu hal.
Membaca buku ini, membuat saya berfikir, “oh, begitu ya..”, “nanti kalau punya suami, begini ah..”, “nanti kalau punya anak, begini ah..”, “iya juga ya..”, “pingin punya suami yang kaya gini..”, “so sweet..” , dll deh.. Kecampur-campur lah emosi pas baca buku ini. Bisa membuat kita berfikir, terharu, maupun tertawa tanpa menjadi “dodol”. Recommended by Dina deh… ^___^
Judul Buku : Senandung Cinta Dari Rumah Kayu
Penulis : Dee dan Kuti
Penerbit : Daunilalang Publishing
Cetakan Pertama : 2010